Program Vokasi Kini yang memperkenalkan mengenai profesi kekinian yang tentunya sedang berkembang pesat dan khususnya yang berlatar belakang vokasi.
Pendidikan vokasi, seperti halnya program pendidikan tinggi lainnya, mempunyai misi mempersiapkan generasi siap kerja dan profesional. Dalam pendidikan vokasi terdapat dua bagian pendidikan, yakni pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan tinggi vokasi. Dalam sejarahnya, Pendidikan D3 diadakan sebagai sebuah sarana memperluas akses pendidikan publik. Salah satu tujuannya adalah mempersingkat waktu pendidikan.
Di sisi lain, kurikulum yang dirancang masih sama dengan jenjang pendidikan S1. Dalam hal pendidikan vokasi, Jerman bisa dikatakan sebagai salah satu acuan. Pada 2000, UNESCO dan pemerintah Jerman menandatangani kesepakatan yang menunjuk kota Bonn di Jerman sebagai tuan rumah pusat pengembangan kebijakan dan pelatihan pendidikan vokasi. Pusat kajian tersebut adalah cikal bakal terbentuknya UNESCO-UNEVOC, sebuah lembaga internasional yang menghubungkan negara-negara anggota UNESCO untuk memperkuat pendidikan vokasi. Pengembangan pendidikan vokasi terus dilanjutkan oleh UNESCO dan Jerman, hingga pada 2002,
Kofi Annan, sekjen PBB saat itu, mensahkan Bonn sebagai Kota PBB. Belakangan, kota itu dideklarasikan sebagai Kampus PBB. Laporan tinjauan OECD pada 2010 mengakui kekuatan dari sistem pendidikan dan pelatihan vokasi (VET) Jerman dengan sistem ganda (dual system) sebagai salah satu unggulannya.