JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Jokowi meminta libur panjang dan cuti bersama pada akhir Oktober nanti tidak menjadi pemicu kenaikan kasus corona di Indonesia.
Sejumlah kepala daerah juga mengimbau agar masyarakat dirumah saja dan terus menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Libur panjang akhir Oktober 2020 nanti yaitu tanggal merah dan cuti bersama, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti jangan sampai libur panjang berdampak pada kenaikan kasus corona di indonesia.
Menurut Jokowi, rata-rata kesembuhan dan kematian akibat covid-19 di indonesia semakin menunjukkan tren perbaikan.
"Berkaitan dengan libur panjang di akhir Oktober 2020, mengingat kita memiliki pengalaman kemarin libur panjang, setelah itu mengalami kenaikan yang agak tinggi. Oleh sebab itu ini perlu kita waspadakan dan bicarakan" ujar Presiden Joko Widodo.
Karena itu, harus ada antisipasi agar kasus tidak melonjak karena libur panjang pada akhir Oktober ini.
Apalagi lonjakan kasus covid-19 pernah terjadi saat libur panjang pada Agustus lalu.
Pemprov DKI Jakarta, juga mengimbau masyarakat tidak pergi keluar daerah, agar tidak terjadi peningkatan kasus positif covid-19 di Jakarta.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, angka kesembuhan meningkat sekitar delapan koma tiga persen, dan angka kematian menurun hingga dua koma dua persen.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, juga menyampaikan masyarakat harus terus menerapkan 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Pemprov Jabar juga sudah meminta Kapolda Jabar dan Pangdam Tiga Siliwangi untuk memperketat pengamanan di tempat-tempat wisata. Hal ini guna mencegah terjadinya kerumunan.