Kediri, KompasTV Jawa Timur - Para petani jagung di kecamatan Ngasem kabupaten Kediri kini tengah gelisah. Hal ini terjadi setelah hasil panen jagung milik para petani merosot.
Penurunan hasil panen tersebut diakibatkan oleh serangan hama ulat yang membuat batang dan daun tanaman jagung berlubang dan rusak. Nasib petani menjadi lebih buruk karena cuaca buruk yang terjadi membuat hama ulat berkembang pesat dan merusak tanaman milik petani.
Jika pada tahun sebelumnya para petani mampu memperoleh 1,5 ton jagung dalam 100 meter persegi lahan. Namun kini, hasil panen petani hanya mampu mencapai 1,2 ton saja.
"Cuaca berawan seperti saat ini kan membuat pertumbuhan hama ulat meningkat. Beda jika cuaca cerah. Hama ulat menyebabkan pertumbuhan buah jagung berkurang. Biasanya panjang-panjang, karena ini daunnya rusak yaa buah jadi pendek, rugi." Ungkap Sarwiono, petani jagung asal Kediri.
Selain hasil panen yang menurun, kegelisahan petani juga disebabkan harga jagung yang saat ini murah di pasaran. Saat ini harga jagung di tingkat petani hanya berkisar 3.500 hingga 3.800 ribu rupiah per kilogram.
Dengan kondisi tersebut, para petani terancam tidak bisa membeli pupuk, yang saat ini harganya mahal yakni mencapai 200 ribu rupiah per 50 kilogram.
Kini, para petani berharap agar pemerintah mau turun tangan, dengan meningkatkan harga jual jagung. Mereka juga meminta agar pemerintah menurunkan harga pupuk dan memperbanyak jumlah ketersediaan pupuk yag sulit dicari dipasaran.
#Kediri #Jatim #Jagung #Hama #Ulat #Petani #Panen
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
facebook : https://www.facebook.com/kompastvjatim
instagram : https://www.instagram.com/kompastvjatim
twitter : https://twitter.com/kompastvjatim