LUMAJANG, KOMPAS.TV - Ubi jalar lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur memiliki rasa yang lebih enak dan manis, bahkan telah menembus pasar mancanegara. Pemerintah Kabupaten Lumajang akan mengembangkan budidaya ubi jalar sebagai cadangan pangan lokal.
Warga Desa Pasrujambe Kabupaten Lumajang Jawa Timur memasuki panen raya ubi jalar. Ubi jalar di tempat ini dikenal dengan nama ubi jalar madu Pasrujambe. Berbeda dengan ubi jalar yang berada di Cilembu, ubi jalar di lokasi ini lebih manis dan enak, karena di tanam di ketinggian tepatnya di lereng Gunung Semeru.
Setiap hektarnya, para petani bisa menghasilkan 25 ton dengan luasan 5 hingga 6 ratus hektar. Sayang pandemi covid-19 berpengaruh pada harga ubi jalar. Kalau saat normal, petani bisa menjual ubi jalar per kilogramnya dengan harga 3.000 ribu, sekarang turun menjadi 2.000 ribu per kilogram.
Meski demikian, petani mengaku bangga karena ubi jalar asal Kecamatan Pasrujambe bisa menembus pasar luar negeri, seperti Jepang dan Singapura.
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengaku senang karena petani di tempat ini bisa memproduksi ubi jalar yang cukup besar dan bisa menembus pasar mancanegara. Ubi jalar Gunung Semeru memiliki rasa khas dan akan ditingkatkan budidayanya dengan cara meningkatkan pembibitan.
Pemerintah juga akan mengkolaborasikan sektor pertanian ubi jalar dengan wisata sehingga bisa menjadi agrowisata.
#UbiJalarEkspor #UbiJalarMadu #GunungSemeru