Kasus Pembobolan Rekening Bank di Surabaya, Hampir 400 Juta Rupiah Hilang

2020-10-15 2

Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Seorang dokter di Surabaya menjadi korban kejahatan Cyber Crime.

Saldo di tabungannya hampir 400 juta rupiah, ludes dibobol orang tak dikenal yang mengaku costumer service bank di tempatnya menabung.

Pembobolan rekening ini terjadi, tidak berselang lama setelah korban menutup nomor handphone-nya.

Kejadian ini bermula pada awal mei 2016 silam. Saat itu, dokter gigi Eric Priyo Prasetyo ditelpon orang tak dikenal yang mengaku costumer service bank Danamon, tempatnya menabung. Si-penelpon mengatakan Eric terdaftar pada layanan bank yang menyajikan harga-harga komoditas valas dan saham, dengan biaya akan didebet otomatis dari rekening.

Eric mengkonfirmasi ke bank Danamon terkait informasi itu. Pihak bank menyatakan tidak ada layanan tersebut. Karena penelepon misterius terus menghubungi Eric, lalu ia menutup nomor ponselnya di Grapari, namun tak lama kemudian nomor Eric aktif lagi karena berhasil dikloning. Setelah dilakukan pengecekan, saldo rekeningnya ludes hampir 400 juta rupiah.

Sang dokter pun menggugat pihak bank dan provider atas peristiwa ini.

"Saat sidang kemarin (Bulan September) ada pihak yang tidak datang, pihak telkomsel. Dengan bank Danamon juga selama ini tidak ada itikad sama sekali, sebelum persidangan tidak ada kontak apapun. Prinsipnya kan kita percayakan uang kita, berarti ada system securitynya yang dipertanyakan. Data saya mungkin sudah cemar, mungkin sudah disebar sehingga bisa dipergunakan oleh pihak tertentu. Legalnya (Bank Danamon) pernah hubungan dengan saya dia bilang kalau tidak bersalah yaa kita tidak akan ganti." Cerita Eric saat ditemui para wartawan di rumahnya.



MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :

facebook

instagram

twitter