JAKARTA, KOMPAS.TV Menko Polhukam Mahfud MD menceritakan bagaimana saat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menangis di bawah tekanan massa.
Hal itu disampaikannya dalam webinar CSIS Indonesia bertema Penyelenggaraan Pilkada di Tengah Pandemi pada Rabu (14/10/2020).
Mahfud MD merefleksi bagaimana perjalanan penyelenggaraan Pilkada dan Pilpres sejak 15 tahun lalu. Menurut Mahfud penyelanggaraan Pilkada yang dipilih oleh DPRD yaitu UU Nomor 22 Tahun 2014 menjadi polemik tersendiri karena akan menimbulkan kolusi dan nepotisme.
Pemerintahan SBY dan DPR kala itu sepakat bahwa Pilkada hanya dilakukan oleh anggota DPRD atau dengan kata lain tidak melibatkan masyarakat dalam proses demokrasi itu.
Namun, langkah pemerintah dan DPR itu menuai protes masyarakat sipil.
"Saat itu serangan dari masyarakat sipil kepada pemerintah SBY itu luar biasa, (ada yang menyebut) Pak SBY ini merusak demokrasi, macam-macam," kata Mahfud.
Tekanan dari berbagai pihak dan masyarakat, menurut Mahfud MD membuat SBY menangis di pesawat saat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.
"Sampai dari pemberitaan itu Pak SBY sampai enggak tahan melihat hantaman, sampai konon menangis di atas pesawat dalam perjalanan, enggak kuat," kata Mahfud.
Mahfud MD juga bercerita mengenai Pilpres 2014 antara Jokowi dan Prabowo Subianto bertarung.
