JAKARTA, KOMPAS.TV - Bapak dan ibu yang terhormat selamat datang di penerbangan Kompas Bisnis.
Hari ini kita akan terbang melihat perjalanan maskapai di seluruh dunia saat pandemi.
Sesuai dengan aturan penerbangan sipil, silakan menggunakan sabuk pengaman, selama penerbangan.
Karena kita akan melihat manuver bisnis yang dilakukan beberapa maskapai demi bertahan hidup.
Saat ini semua maskapai sedang mengencangkan sabuk pengaman.
Pandemi membuat bisnis utama dan pemasukan utama maskapai berkurang.
Padahal biaya operasional pesawat tetap berjalan. Ada sewa pesawat, gaji karyawan. Lalu kalau terbang pasti butuh bahan bakar.
Sementara sekarang okupansi pesawat masih di bawah 50 persen.
Bermanuver jadi cara agar maskapai bisa tetap hidup.
Beberapa maskapai dunia mulai mengenalkan bisnis terbang tanpa tujuan. Bisnis ini mengincar konsumen yang rindu terbang dengan pesawat.
Pertama maskapai Australia, Qantas menyediakan paket wisata terbang dengan Dreamliner Boeing 787 yang biasanya dipakai untuk terbang jarak jauh Internasional.
Penumpang akan terbang selama 7 jam, melintasi Australia, melewati tempat-tempat unik dan landmark di Australia.
Lalu ada Royal Brunei, maskapai Asal Brunei Darusalam. Perjalanan selama 85 menit di langit brunei. Sembari disajikan makanan lokal ala Royal Brunei.
Sementara maskapai Jepang, Ana, mengusung tema Hawai. Jadi penumpang terbang dari narita selama 90 menit, di dalam pesawat disajikan makanan hingga aksesori ala hawai.
Maskapai Taiwan Eva Air juga tak mau kalah. Penumpang terbang pakai pesawat bernuansa Hello Kitty, berkeliling menikmati keindahan Taiwan dari atas pesawat.