Beberapa massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) "Tolak Omnibus Law" di Semarang ricuh. Beberapa masaa aksi menjadi korban tindakan represif polisi. Beberapa massa aksi ada yang dipukuli dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Koordinatur Geram, Arif Afruloh menyanyangkan tindakan represif polisi, banyak massa aksi yang dipukuli dan ditendang. Bahkan tak sedikit masa aksi yang turut ditangkap oleh polisi.
Artikel Terkait:
https://jateng.suara.com/read/2020/10/07/181338/babak-belur-massa-aksi-tolak-uu-cipta-kerja-semarang-dipukul-mundur-polisi?utm_source=whatsapp&utm_medium=share
"Banyak yang dipukuli dan ditendangi," jelasnya kepada Suara.com, Rabu (7/10/2020).
Berdasarkan laporan yang ia peroleh terdapat massa aksi yang hidung dan kakinya patah. Beberapa masa aksi terpaksa ditandu dan segera dilarikan ke rumah sakit. Selengkapnya dalam video ini.
#OmnibusLaw #AksiTolakUUCiptaKerja #UUCiptaKerja
Video Editor: Dewi Yuliantini
==================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom