SEMARANG, KOMPAS.TV - Industri batik di Kota Semarang mulai menggeliat pasca terpuruk imbas pandemi Covid-19, para perajin batik kini mulai kebanjiran orderan.
Salah satu perajin batik di Kota Semarang, Siti Kholifah mengatakan, walaupun jumlah pesanan batik meningkatnya belum signifikan, namun perajin batik mengaku senang karena usahanya mulai bangkit. Berbeda dengan kondisi di awal pandemi Covid-19, usaha batik yang dikelolanya sempat terpuruk. Omzet turun drastis hingga 70 persen, dan membuat perajin batik rugi besar karena produk yang dihasilkan belum laku di pasaran, sementara modal yang dikeluarkan untuk biaya produksi sangat besar.
Agar produknya kembali dilirik oleh pembeli, perajin batik menggencarkan pemasaran secara online. Selain itu, para perajin batik juga menangkap peluang usaha di masa pandemi Covid-19 dengan berinovasi seperti membuat souvenir, masker batik, hingga trend baju batik yang saat ini sedang diminati.
Pandemi Covid-19 justru menjadi momentum bagi perajin batik untuk menciptakan peluang dengan berinovasi, baik dari sisi produk maupun kanal penjualan dari offline ke online. Memanfaatkan kanal digital dinilai lebih tepat untuk menghadapi pandemi karena dapat menjaga kelangsungan bisnis sekaligus memastikan lapangan pekerjaan tetap tersedia.
#PerajinBatik #Batik #PandemiCovid-19