LUMAJANG, KOMPAS.TV - Setelah hampir 1 tahun ditutup, pendakian Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur kembali dibuka oleh pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada Kamis (01/10). Berbeda dengan biasanya, jumlah pendaki dibatasi hanya 20 % dari kapasitas yang ada.
Pembukaan jalur pendakian gunung semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur ditandai dengan pelepasan 16 orang pendaki oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. Namun sebelum mendaki, pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menggelar doa bersama dengan dipandu oleh seorang dukun desa.
Ritual doa merupakan tradisi masyarakat lokal Desa Ranupani dengan harapan para pendaki diberi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa saat melakukan pendakian.
Selain itu, sepekan sebelum dilakukan pembukaan, petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terlebih dulu melakukan pembersihan jalur. Hal ini dilakukan untuk memastikan jalur pendakian aman dari ancaman kayu tumbang maupun tanah longsor.
Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie mengatakan pendakian untuk kali ini berbeda dengan pendakian sebelumnya, karena jumlah pendaki dibatasi hanya 20 % persen dari kapasitas yang ada atau 120 orang saja. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan, yang berpotensi memicu penyebaran virus corona.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq berharap dengan dengan dibukanya pendakian Gunung Semeru diharapkan ekonomi masyarakat sekitar Gunung Semeru, terutama Desa Ranupani, Kecamatan Senduro bangkit kembali.
Pendakian Gunung Semeru ditutup hampir 1 tahun. Penutupan dilakukan karena terjadi kebakaran hutan lalu diperpanjang karena pandemi covid-19.
#GunungSemeru #MendakiGunung #LumajangEksotik