Katimun (55) tak pernah menyangka harapan untuk hidup lebihn baik justru berakhir jadi transmigran terlantar. Kenangan yang ia pupuk rapi dalam memori sepuluh tahun lebih lalu ini, bisa mengambang tanpa kepastian hingga saat ini.
Harapan yang dia bawa dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menuju Kabupaten Kerinci, Jambi pada tahun 2009 silam melalui program transmigrasi masih jauh dari yang dijanjikan
Janji pemerintah memberikan bantuan lahan bersertifikat untuk pekarangan seluas sekitar 0,25 hektare, lahan usaha I seluas satu hektare, dan lahan usaha II seluas 0,75 hektare kepada tiap-tiap keluarga transmigran belum sepenuhnya ditepati. Bahkan, setelah sepuluh tahun lebih.