Bursa Sepi Sentimen Dalam Negeri, IHSG Bergerak di Zona Merah

2020-09-28 4,698

JAKARTA, KOMPAS.TV - Fluktuasi saham masih terjadi hingga pekan lalu. Bagaimana dengan pekan ini?

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) hari ini diproyeksikan akan melanjutkan penguatan meski terbatas.

Akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 2,13 persen 4.945,79. Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG mendapatkan sentimen positif dari penerapan PSBB di DKI Jakarta yang diklaim berhasil menekan peningkatan kasus Covid-19 dan juga vaksin asal China yang akan segera didistribusikan ke seluruh dunia.

Sementara sentimen negatif, datang dari eksternal yakni kebijakan stimulus fiskal AS yang masih belum disepakati.

Selain itu, kondisi peningkatan kasus Covid-19 secara global masih menunjukkan indikasi perlambatan ekonomi. Dari intenal, aliran dana asing terus keluar dari pasar domestik yang terjadi selama lebih dari 16 pekan.

"Pasar saham terlihat dipengaruhi berita positif dan negatif. Kami perkirakan IHSG berpeluang menguat di awal pekan, namun ada indikasi pelemahan," kata Hans, Minggu (27/9/2020).

Kabar vaksin perusahaan China yang berhasil menjadi tambahan sentimen positif.

Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, vaksin Covid-19 buatan China terbukti berhasil dalam uji klinis tahap 3. Oleh sebab itu,

WHO memastikan vaksin akan segera didistribusikan secara merata ke semua penjuru dunia. Di sisi lain, sentimen negatif muncul dari aliran dana asing yang terus keluar dari bursa saham Indonesia.

Tercatat sudah 16 pekan asing terus melakukan penjualan, dan pekan ini tercatat net sell asing Rp 2,17 triliun atau dalam 3 bulan terakhir asing tercatat melakukan penjualan Rp 28,39 triliun.

Meskipun investor lokal cukup kuat mengangkat indeks ditengah tekanan jual asing, tetapi tidak dapat dipastikan akan berapa lama.

Salah satu faktor yang diperkirakan membuat dana asing keluar adalah penanganan Covid-19 yang lemah dan kasus baru yang terus naik.




Free Traffic Exchange