Rahayu Saraswati Perjuangkan Pencegahan Kekerasan Seksual

2020-09-20 6,305

JAKARTA, KOMPAS.TV Pencegahan kekerasan seksual, juga termasuk salah satu yang terus diperjuangkan politisi Gerindra Rahayu Saraswati.

Cawalkot Tangerang Selatan ini bahkan pernah dikaitkan dengan cuitan politisi Demokrat, cipta panca laksana, di Twitter, yang bernada melecehkan dirinya.

Rahayu pun menyayangkan sikap, yang kerap menjadikan tubuh perempuan sebagai bahan guyonan, atau objektifikasi, dan ini adalah miniatur kasus representasi korban pelecehan, dan juga kekerasan seksual di Indonesia.

Selain itu, anggota Komisi II DPR Al Muzzammil Yusuf, menuding Universitas Indonesia, mengajarkan pendidikan Konsensual Seks, kepada mahasiswa baru.

Civitas akamedika UI pun menyanggah, dan menyebut politisi PKS itu, telah memfitnah serta membunuh karakter UI.

Pihak UI mengklarifikasi, yang diajarkan justru materi pencegahan kekerasan seksual, sesuai koordinasi Mendikbud.

Namun, pendidikan seks, khususnya kepada setiap anak, baik perempuan dan laki-laki, seharusnya diajarkan sedini mungkin.

Terlebih, kaitannya dengan pelecahan dan kekerasan seksual, yang disengaja atau tidak disengaja, serta disadari atau tidak disadari, dapat menimpa siapa saja.

Materi Pendidikan seks seperti inilah, yang lantas menuai polemik bagi kader PKS Al Muzzammil Yusuf.

Al Muzamil menuding, materi ospek Universitas Indonesia, kepada setiap mahasiswa baru, mengajarkan tentang seksual concent, dan mendukung seks bebas.

Menurutnya, materi pengenalan kehidupan kampus, sangat kontroversial dan mengkhawatirkan masyarakat.

Dalam program Kompas Petang, Civitas Akademika Universitas Indonesia pun mengklarifikasi, dan menyebut ada fitnah dan pembunuhan karakter, yang dilakukan politisi PKS Al Muzzammil.

Dosen ilmu politik Fisip Universitas Indonesia, yang juga Direktur Institute For Democracy, securIty and Strategic Studies, Reni Suwarso, menyebut, UI tidak pernah mengajarkan sexual consent.