JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu masalah krusial penanganan Covid-19, yang jadi alasan pembatasan sosial berskala besar, di Ibu Kota berlaku lagi, adalah kapasitas ruang isolasi yang makin menipis.
Menteri kesehatan pun mengklaim, 15 hotel berbintang di Jakarta, disiapkan jadi tempat isolasi pasien Covid-19, tanpa gejala.
Pemerintah menyiapkan seribu lima ratus kamar hotel, untuk menjadi ruang isolasi sekitar tiga ribu pasien positif Covid-19, tanpa gejala.
Yang disiapkan adalah hotel bintang dua dan tiga, jika tower empat dan lima, Wisma Atlet Kemayoran yang baru dibuka, tidak mencukupi.
Ini adalah salah satu respons pemerintah pusat, setelah Gubernur DKI Jakarta, memutuskan untuk melarang isolasi mandiri pasien Covid-19 yang tak bergejala, di rumah.
Pasalnya, isolasi mandiri di rumah, rentan penularan klaster keluarga, dan lingkungan rumah, jika pasien tidak disiplin mengisolasi diri, dan menerapkan protokol kesehatan.
Penggunaan hotel sebagai tempat isolasi pasien positif Covid-19, juga tak terbatas di Jakarta, tetapi juga di seluruh wilayah yang membutuhkan.
Namun, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, masih menunggu rincian kerja sama ini. Mengutip laman detik.com.
"Pada saat yang bersamaan, pemerintah melalui gugus tugas nasional sekarang menyiapkan hotel-hotel yang nantinya akan digunakan untuk tempat isolasi juga selain di wisma atlet. Tapi kami menunggu sampai detail perinciannya ada. Kalau sudah, baru nanti kami umumkan. Sejauh ini detailnya belum, tapi arahnya begitu." Kata Anies.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta, juga menyiapkan sejumlah Gelanggang Olahraga Remaja, atau GOR, untuk menjadi lokasi isolasi pasien Covid-19 bergejala ringan atau tanpa gejala.
Meski demikian, Satgas Penanganan Covid-19 meminta Pemprov DKI Jakarta untuk membatalkan rencana penggunaan GOR sebagai tempat isolasi, karena khawatir kualitas balai tidak menjamin kenyamanan masyarakat yang dirawat.