JAKARTA, KOMPAS.TV - Mencari investasi minim risiko mutlak dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Pemerintah menawarkan opsi buat para investor, investasi Sukuk Ritel 013.
Investasi ini pun disambut baik para investor. Belum genap 2 minggu, penjualan sudah mencapai 50% dari target.
Pemerintah meluncurkan Sukuk Ritel 013, sebagai bagian dari strategi pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara, APBN.
Butuh dana besar untuk bisa memenuhi prioritas pemerintah, mulai dari penanganan aspek kesehatan, perlindungan sosial, dan bantuan dunia usaha, hingga pembangunan infrastruktur.
Sukuk Ritel diluncurkan untuk meningkatkan pembiayaan APBN.
Sukuk ritel ditawarkan mulai tanggal 28 Agustus hingga 23 September 2020, dengan kupon 6,05% per tahun.
Kupon akan dibayar tiap bulan hingga jatuh tempo di 10 September 2023. Minimal pembelian 1 juta rupiah.
Daring dipilih pemerintah karena terbukti bisa meningkatkan jumlah investor, khususnya milenial.
Jika dibandingkan dari maret 2019 saat Sukuk Ritel diperdagangkan secara offline, ke Maret 2020 dimana penjualan sudah secara online, jumlah investor milenial dan Gen X bertambah jumlahnya.
Paling tinggi kenaikan milenial hingga hampir 12 persen.
Ini sejalan dengan target pemerintah untuk memperluas basis investor lewat surat berharga negara.
Pemerintah menargetkan penjualan SR 013 sebesar 5 triliun rupiah.
Lebih rendah dibanding penjualan SR 012 yang mencapai 12,14 triliun, dan SR 011 sebesar 21,12 triliun rupiah.
Secara akumulasi, sejak 2008 penerbitan surat berharga syariah negara sudah mencapai 1.478 triliun rupiah.
