Covid-19 Membuat Perajin Batik Ecoprint Layu

2020-09-01 1,029

SUKABUMI, KOMPAS.TV - Berawal dari melihat internet mengenai pembuatan batik ecoprint, hingga mengikuti proses pembuatannya. Kini kain hias yang dihasilkan dengan menggunakan teknik ecoprint justru jadi ladang usaha bernilai ekonomi.

Ide kreatif ini muncul dari seorang ibu rumah tangga bernama Ratna Aqauriana, warga Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi.

Melalui teknik ecoprint dengan cara memberi pola pada kain menggunakan pewarna alami dari jenis daun pilihan.

Daun yang dipilih harus memiliki tanin atau sejenis zat warna alami, seperti daun jati, pepaya, ketepeng dan jarak.

Ratna menggunakan jenis kain sutra, katun serta bembel. Bahannya sendiri ratna dapatkan dari luar Sukabumi.

Menurut Ratna, hasil batik ecoprint buatanya cukup membantu perekonomian keluarganya, namun dalam masa pandemi saat ini, pesanan batik ecoprint menurun.

Dirinya berharap perekonomian kembali normal sehingga batik ecoprint ini juga kembali berkembang.



IG :https://www.instagram.com/kompastvjabar/

Youtube :https://www.youtube.com/c/kompastvjawabarat/

Twitter :https://www.twitter.com/kompastv_jabar/

Facebook :https://www.Facebook.com/kompastvjabar/