JAKARTA, KOMPAS.TV - Melonjaknya kasus positif covid-19 di DKI Jakarta, membuat istana khawatir. Presiden Joko Widodo pun Senin kemarin (31/8/2020) bertemu dengan sejumlah Menteri dan Gubernur DKI Jakarta, membahas siasat mengendalikan pandemi corona yang kian merajalela di Ibu Kota dan menempati peringkat pertama kasus covid-19 terbanyak se-Indonesia.
Betapa tidak, dalam 5 hari terakhir, tren penambahan kasus positif covid-19, melonjak drastis.
Bahkan dalam sepekan terakhir, terdapat tren kenaikan kasus positif Covid-19 secara signifikan di Provinsi DKI Jakarta.
Pada Minggu (30/8/2020) kemarin ada penambahan 1.114 kasus positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 385 kasus adalah akumulasi data 7 hari sebelumnya yang baru dilaporkan. Sebagian besar kasus baru tersebut proses terinfeksinya terjadi saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16 - 22 Agustus 2020.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 70 persen kasus positif pada hari ini adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2020.
Ia menjelaskan, jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.
"Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut.
Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini," ujar Dwi pada Minggu (30/8/2029) sore.
Provinsi DKI Jakarta mencatatkan 5 kali lonjakan penambahan kasus harian pasien Covid-19 selama bulan Agustus 2020. Padahal saat ini, Pemprov DKI masih memberlakukan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.