TANA TORAJA, KOMPAS.TV - Pelajar dari sejumlah sekolah di Lembang atau Desa Perindingan, kecamatan Gandang Batu Sillanan, kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terpaksa belajar daring di atas gunung, untuk mendapatkan akses jaringan internet.
Perjalanan yang cukup jauh dan menguras tenaga ini mereka lakukan, karena sulitnya akses internet di kawasan permukiman di desa mereka.
Sejumlah siswa-siswi ini bukan tengah berjalan-jalan mendaki puncak gunung.
Mereka sedang menuju ke sebuah lokasi di ketinggian tertentu, melewati perkebunan dan semak-semak, demi bisa mengakses jaringan internet, untuk mengikuti pembelajaran secara daring.
Mereka berjalan kaki mencapai lokasi itu sepanjang 2 kilometer, dan sudah tidak mengenakan masker, karena kawasan Toraja Utara, sudah masuk zona hijau Covid-19.
Saat menaiki bukit, secara bergantian mereka harus berpegangan satu sama lain.
Sebab jalan setapak yang dilalui sangat licin dan penuh dengan batang kayu serta rumput liar yang hampir menutupi badan.
Setibanya di atas gunung, mereka pun mulai belajar. Namun karena tidak semua mempunyai ponsel, mereka kemudian belajar berkelompok dan duduk di atas tumbuhan rumput liar dikelilingi hutan pinus dengan sengatan matahari langsung.
Empat bulan sudah mereka belajar daring dengan situasi seperti ini.
Pada kondisi tertentu, seperti saat cuaca hujan, mereka harus pulang dengan basah kuyup.
Kawasan desa perindingan memang sudah sejak lama tak memiliki sinyal internet yang bagus, sehingga banyak pelajar hingga mahasiswa terpaksa mendaki pegunungan untuk bisa mendapatkan sinyal internet.
Sulitnya akses internet bagi para pelajar di desa perindingan ini dikhawatirkan membuat mereka bisa tertinggal banyak materi pelajaran.
Para pelajar pun berharap pemerintah bisa merealisasikan sinyal internet untuk mendukung proses belajar secara daring.