JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 4 bulan, DKI Jakarta lagi-lagi memperpanjang PSBB transisi hingga 10 September 2020.
Meski langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penularan, namun penerapan PSBB transisi tidak serta merta menurunkan kasus corona.
Nyatanya angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta semakin bertambah.
Tingginya mobilitas orang keluar masuk Jakarta disinyalir menjadi penyebab penularan Covid-19 di Jakarta yang tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menyatakan yang menjadi kendala utama adalah bagaimana mensinergikan Jakarta dengan daerah penyangga, karena Jakarta tidak mungkin bergerak sendiri saat mobilitas penduduk luar biasa.
Bahkan satuan tugas penanganan Covid-19 menyatakan seluruh kota di Jakarta menjadi zona merah kecuali Kepulauan Seribu.
Kondisi yang cukup mengkhawatirkan ini perlu penanganan serius.
Dibutuhkan peran serta baik pemerintah dan masyarakat terutama disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Setelah beberapa waktu lalu di bawah Jawa Timur, DKI Jakarta kini menduduki provinsi nomor 1 dengan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.
Jumlah kasus semakin hari semakin meningkat. Mengapa demikian dan apa saja yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta?
Untuk mengetahui jawabannya, simak dialog bersama dengan Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Dokter Zubairi Djoerban, Analis Kebijakan Publik Agus Pambagio, dan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.