Lomba Layang - layang Sawangan Lestarikan Permainan Tradisional

2020-08-28 6

JEMBER, KOMPAS.TV - Sekelompok pemuda di Kabupaten Jember Jawa Timur menggelar lomba layang-layang sawangan, kegiatan ini sebagai bentuk upaya melestarikan permainan tradisional.

Adalah pemuda Desa Karangsono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, yang terampil dan peduli dengan mainan tradisional layang-layang sawangan.

Mereka pun menggelar lomba layang-layang sawangan, yang diikuti oleh berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Layang-layang ini berbeda dengan layang-layang pada umumnya, karena memiliki ukuran lebih besar, yakni panjang, lebar dan tinggi lebih dari 1 meter.

Benang penarik layang-layang juga menggunakan tali tampar agar tidak mudah putus saat menerbangkan layang-layang ke udara.

Berbeda dengan lomba layang - layang hias, lomba layang-layang sawangan membutuhkan keterampilan khusus. Kondisi fisik harus prima dan tangan harus kuat, karena layang-layang sawangan saat terbang sangat berat.

Peserta lomba harus menerbangkan dengan ketinggian tertentu. Lalu beradu kecepatan menurunkan layang-layang hingga mendarat di tangan penarik layang layang. Jika layang - layang jatuh dan mendarat ke tanah, maka peserta lomba dinyatakan kalah atau didiskualifikasi.

Panitia Lomba, Muhammad Khoiri mengatakan layang-layang sawangan dulu merupakan permainan tradisional.

Layang-layang ini juga dimainkan petani di sawah untuk mengusir hama burung. Namun seiring perkembangan zaman, permainan layang-layang sawangan mulai ditinggalkan generasi muda.

Peserta yang ikut lomba harus membayar biaya pendaftaran 15 ribu rupiah dan peserta yang menang mendapatkan hadiah uang jutaan rupiah.



#LombaLayangLayang #LayangLayangSawangan #PermainkanTradisional