PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Massa yang menolak hasil pemilihan umum ini dibubarkan secara paksa oleh aparat kepolisian Polres Pekalongan, saat menggeruduk kantor KPU setempat. Mereka melakukan aksi brutal dengan mengepung kantor KPU setempat .
Aparat kepolisian pun kemudian melakukan tindakan tegas, dengan mengusir massa dari kantor KPU. Namun, massa ini bukan pergi meninggalkan lokasi unjuk rasa, tetapi justru menyerang aparat dan melempari petugas dengan batu dan benda-benda berbahaya lainnya.
Selain menerjunkan personil kepolisian, dalam simulasi pengamanan pilkada ini, anjing pelacak juga ikut menangani kerusuhan. Apa yang dilakukan merupakan bentuk dari kesiapan anggota agar tahu langkah-langkah apa yang dilakukan ketika terjadi kerusuhan. Sebanyak 185 anggota kepolisian dilibatkan dalam simulasi kericuhan pilkada ini.
Gabungan Polisi, TNI dan Linmas akan mengamankan pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Kapolres berharap pilkada serentak pada desember mendatang bisa lancar dan damai sehingga bisa menjaga kondusifitas wilayah.