MAROS, KOMPAS.TV - Mengunjungi objek wisata menjadi salah satu cara bagi sebagian warga untuk melepas penat dari kejenuhan di masa pandemi. Objek wisata alam karst puncak bukit baro-baro, di kabupaten maros, sulawesi selatan, menjadi salah satu destinasi favorit.
Tempat wisata alam karst puncak bukit boro boro, yang berada di atas ketinggian 110 meter dibawa permukaan laut, menjadi destinasi favorit untuk melepas penat dan kejenuhan. Tempat wisata alam karst berada di kelurahan kalabbirang, kecamatan bantimurung, kabupaten maros, sulawesi selatan. Untuk sampai ke lokasi, pengunjung harus menempuh jarak 2 hingga 3 kilo meter dari pusat kota kabupaten, menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.
Menuju puncak bukit baro-baro, pengunjung membayar tiket masuk sebesar lima ribu rupiah perorang, dan wajib mencuci tangan di pos penjagaan, sebelum melanjutkan perjalanan, melewati jalan setapak yang berbatu. Sunrise dipagi hari, dan sunset di sore hari, menanti pengunjung yang datang untuk berswafoto. Tempat ini juga menyuguhkan keindahan dari bentangan pebukitan karst, dan hamparan persawahan, serta permukiman warga.
Objek wisata ini awalnya dikembangkan pada tahun 2018, oleh anak muda setempat. Mereka terinspirasi mengelolah objek wisata dari kegemaran mendaki bukit, sebelum akhirnya mulai ramai dikunjungi warga hingga wisatawan mancanegara. Penamaan puncak baro-baro yang berarti tameng atau pelindung, diambil dari cerita masyarakat setempat. Pada tahun 1960 silam, sebuah goa di bukit ini, dijadikan tempat berlindung dari gerombolan pemberontak di masa itu.
Lokasi ini juga menawarkan spot wisata susur goa leang kallang, dan goa baca. Selain menikmati keindahan alam, juga dapat menambah wawasan dalam berliterasi.
#MAROS
#KARSMAROS
#BAROBARO