KOMPAS.TV - Sejumlah negara dan perusahaan farmasi saat ini sedang beradu cepat mengembangkan kandidat vaksin covid-19.
Para ahli memperkirakan proses pengembangan vaksin corona paling cepat bisa selesai dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Dengan catatan proses pengembangan vaksin tidak terkendala masalah yang berarti.
Di dalam negeri, pemerintah indonesia menunjuk perusahaan farmasi pelat merah PT Biofarma untuk bekerja sama dengan sinovac biotech, perusahaan farmasi Tiongkok, dalam mengembangkan vaksin corona. Sinovac mengembangkan kandidat vaksin COVID-19 bernama Coronavac.
Berdasarkan laporan dari WHO, progres pengembangan vaksin ini sekarang telah memasuki uji klinis fase ketiga.
Proses tersebut dimulai bulan Juli lalu dan diperkirakan selesai pada Oktober 2020 nanti.
Apabila uji klinis fase ketiga ini lancar, produksi vaksin secara massal akan dilakukan pada Januari 2020 mendatang.
PT Biofarma menyatakan mampu memproduksi kurang lebih 100 juta vaksin, dan akan menambah kapasitas produksi hingga 250 juta.
Secara teori, vaksin yang efektif, mampu melawan virus. Namun, sampai uji coba fase tiga selesai, para ahli mengatakan belum ada yang tahu apakah vaksin itu efektif.
Karena itu, penelitian vaksin penangkal virus yang selama ini dilakukan masih harus dilanjutkan selama beberapa periode waktu, hingga ada perkembangan lebih lanjut.