Bermula dari kekalahan Jepang terhadap Sekutu pada 15 Agustus 1945, para pemuda dari gerakan nasionalis bawah tanah di Indonesia menuntut agar Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaan.
Sukarno dan Hatta yang baru kembali dari pertemuan dengan Hisaichi Terauchi, pemimpin militer tertinggi di Asia Tenggara di Dalat, Vietnam, tidak mengetahui berita kekalahan tersebut.
Soekarni, Aidit, Wikana dan Chaerul Saleh dari kelompok pemuda menculik Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mendesak agar proklamasi kemerdekaan segera dilakukan tanpa bantuan Jepang. (BBC Indonesia)