SUKABUMIUPDATE.com - "Setiap pengrajin masing masing membuat kerajinan ada dari limbah kayu, bambu dan plastik. Kami setiap hari produksi, baik untuk koleksi galeri, maupun pesanan baik dari warga lokal maupun keluar daerah," ungkap Sopian.
.
"Semua hasil kerajinan dibuat dengan alat manual sehingga memerlukan waktu yang lama dan kualitasnya kurang bagus. Padahal kalau dengan menggunakan alat mesin akan lebih sempurna hasilnya, begitupun proses pembuatannya akan cepat," tuturnya.
.
Menurut Tedi, harga barang yang dijualnya tergantung kesulitan. Dari semua hasil kerajinan baik dari kayu, bambu dan pipa paralon, ada yang harganya Rp 5.000, hingga mencapai ratusan ribu.
.
"Proses pembuatannya ada yang satu hari dapat beberapa buah, ada yang 2 -3 hari selesai, bahkan satu minggu baru kelar juga ada," tandasnya.
.
Perajin lainnya, Kunut Abdul Karim mengatakan kendala selama ini adalah peralatan untuk memproduksi. Terutama kalau limbah kayunya yang masih berupa balok, maka untuk memotongnya diperlukan mesin. "Kami kesulitan kalau bahan bakunya masih berupa balok kayu yang tebal dan besar, sehingga memakan waktu yang lama," bebernya.
.
Sementara untuk pemasaran hasil kerajinan, kata Kunut, selain dipasarkan di wilayah Kabupaten Sukabumi, juga keluar daerah seperti Bogor, Jakarta, bahkan keluar Jawa Barat."Kami membuat apa saja sesuai pesanan bisa, baik miniatur dari kayu, lampu, vas bunga, dan yang lainnya," tegasnya.
.
Barang dari galeri tersebut agar bisa menembus pasar di luar Kabupaten Sukabumi, harus bersaing dengan kerajinan kerajinan dari daerah lainnya yang lebih luwes dan apik karena didukung pealatan yang modern.
.
"Untuk yang berminat dengan hasil kerajinan kami juga yang mau pesan bisa menghubungi Nomor WhatsApp ke 08381050860 atau 081563219544," pungkasnya.
.
Reporter: Ragil Gilang
Redaktur: Andri Somantri
Video Editor: Budiono