KOMPAS.TV - Polisi sudah mengidentifikasi semua penyerang acara doa jelang pernikahan di Solo, Jawa Tengah.
Yang kini sedang diburu para penyerang, yang terekam dalam video amatir, termasuk otak penyerangan.
Otak di balik aksi penyerangan, di acara doa bersama menjelang pernikahan, atau midodareni di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/8/2020) lalu, terekam dalam video amatir ini.
Polisi kini tengah memburunya.
Selasa kemarin, dua lagi tersangka penyerangan ditetapkan.
Total kini ada empat tersangka, setelah dua penyerang ditangkap di lokasi kejadian, tak lama setelah penyerangan terjadi.
Satu orang lagi, masih didalami perannya.
Kepala Polda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Lutfi menyebut, para pelaku sebagai kelompok intoleran.
Kini Polda Jawa Tengah, dibantu Bareskrim Polri, tengah memburu otak di balik penyerangan tersebut.
Alasan penyerangan, menurut salah satu wakil keluarga pengantin, adalah karena para penyerang mengira acara doa jelang pernikahan itu, sebagai kegiatan sesat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meminta supaya polisi bisa mengungkap motif penyerangan.
Karena di Jawa Tengah, acara pernikahan biasanya jadi kegiatan gotong royong warga.
Ganjar meminta polisi supaya memperjelas motif kelompok yang menyerang acara doa jelang pernikahan, supaya tak terjadi isu liar di publik.
Peristiwa ini bermula saat sekelompok orang tiba-tiba datang dan berusaha membubarkan acara doa jelang pernikahan yang digelar warga kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Lewat video amatir yang diambil oleh warga sekitar, massa terlihat menyerang peserta doa bersama, hingga sejumlah orang terluka dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.