SEMARANG, KOMPAS.TV - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menyatakan, bahwa kelompok warga yang melakukan penyerangan pada acara hajatan doa jelang pernikahan di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu kemarin, merupakan aksi premanisme. Polda Jawa Tengah yang dibackup Mabes Polri, akan mengambil tindakan tegas, dan tidak pandang bulu untuk mengusut tuntas kasus penyerangan tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna menegaskan, pihaknya telah menurunkan tim untuk memburu otak di balik penyerangan hajatan di Solo, Jawa Tengah. Pihaknya juga telah mengantongi nama-nama para pelaku penyerangan. Polda Jawa Tengah juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya di Solo, untuk tetap tenang. Masyarakat diharapkan melaporkan setiap kegiatan apapun yang dilaksanakan.
Lebih lanjut, Polda Jawa Tengah menekankan kepada seluruh pelaku pengeroyokan, untuk segera menyerahkan diri. Pasalnya, tim dari Bareskrim Polda Jawa Tengah dan Mabes Polri akan melakukan pengejaran terhadap seluruh pelaku yang terlibat dalam kasus tersebut.
#PoldaJawaTengah #MabesPolri #PenyeranganSolo
