Kegiatan Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi, Aman?

2020-08-07 2,896

KOMPAS.TV - Di tengah pandemi covid-19, pembelajaran secara online atau daring di rumah, masih menjadi polemik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Banyak alasannya, seperti keterbatasan internet, terutama di daerah pelosok, maupun cara belajar dari rumah yang belum dapat di adaptasi siswa, maupu pendamping di rumah.

Alasan lainnya demi meningkatkan mutu pendidikan yang aman di masa pandemi Covid-19. Alasan ini lah yang membuat beberapa kepala daerah tetap menggelar kegiatan belajar tatap muka.

Seperti Pemerintah Kota Bekasi, yang mengirimkan surat izin ke kementerian pendidikan untuk menggelar kegiatan simulasi, belajar tatap muka.

Padahal, saat ini kota bekasi masih dalam zona Oranye, alias memiliki risiko sedang.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi pun menjelaskan, simulasi yang digelar sejak 3 Agustus hingga 28 Agustus 2020 ini, tentu, dengan menerapkan standar protokol kesehatan.

Menanggapi kebijakan simulasi belajar tatap muka pemkot bekasi, kepada Kompas.com, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri mengatakan, pemkot bekasi melanggar surat keputusan bersama atau SKB 4 menteri.

Sementara di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah , kuatnya desakan para orangtua murid di sebuah smp negeri, membuat pihak sekolah akhirnya menggelar kembali belajar tatap muka, meski belum mengantongi izin.

Kegiatan ini telah berlangsung selama tiga pekan. Para murid terpaksa tidak menggunakan seragam sekolah.

Apa jadinya jika kegiatan belajar tatap muka, justru menambah jumlah kasus positif covid-19. Seperti di Tegal Jawa Tengah.

Pemkab setempat kembali menutup salah satu sekolah dasar, yang sempat menggelar belajar tatap muka. Kebijakan ini setelah ada seorang siswa yang terkonfirmasi positif covid-19.
Meski, siswa tersebut diketahui, terpapar dari sang kakek, yang positif Corona, usai bepergian ke Jakarta.

Free Traffic Exchange