Khofifah-Risma Adu Kuat Pengaruh di Pilkada Surabaya

2020-07-30 1,298

SURABAYA, KOMPAS.TV - Pilkada Kota Surabaya bakal jadi ajang adu pengaruh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Pengaruh dua tokoh politik ini diprediksi berlanjut mulai dari serangkain ajang Pilkada Jawa Timur dan kembali memanas di pemilihan Wali Kota.

Khofifah tentu akan mendukung calon yang bisa bekerja sama dengan pemprov.

Salah satu nama yang santer disebut kini Machfud Arifin yang pernah menjadi Ketua Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf di Jawa Timur.

Apalagi Mantan Juru Bicara Khofifah, Zahrul Azhar Asad, santer disebut bakal menjadi bakal calon wakil wali kota berpasangan dengan Machfud Arifin.

Risma pun tak kalah sama.

Ia bakal merapat kepada calon yang diusung PDI Perjuangan.

Meski partainya belum mengeluarkkan nama, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti, menjadi salah satu kandidat kuat peserta pilkada.

Sementara dari kalangan birokrat, ada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota, Eri Cahyadi.

"Pengaruh bu Risma juga sangat kuat pada masyarakat kota Surabaya. Tiap kebijakan bu Risma itu mendapat dukungan atau supportive yang cukup kuat di Surabaya. Bu Khofifah sebagai ketua muslimah itu mendapat dukungan konkrit di akar rumput. Terutama pada jejaring sosial keagamaan kader-kader muslimah," ujar Pengamat Politik Unair, Hary Fitrianto.

Machfud Arifin yang juga mantan Kapolda Jatim, bakal mengantongi dukungan 31 kursi di parlemen Kota Surabaya.

Sementara PDIP dapat mencalonkan pasangan sendiri tanpa koalisi karena memiliki 15 suara parleman.

Kepentingan koordinasi provinsi dengan kota serta keberlanjutan program jadi salah satu alasan pengaruh Khofifah dan Risma di Pilkada Surabaya.