LUWU UTARA, KOMPAS.TV - Banjir bandang di luwu utara hingga kini masih menyisahkan duka . Puluhan orang dinyatakn meninggal dunia sedangkan sejumlah warga masih di cari . Banjir ini meyisahkan tanya , apakah benar murni bencana alam aatau justru karena ulah manusia .
13 juli 2020 , jadi masa kelam bagi penduduk enam kecamatan di luwu utara . Banjir bandang kala itu menerjang , menghanyutkan segala apa yang menghadang .
Puluhan orang dinyatakan tewas , ribuan rumah rusak dan jalur trasnsportasi terputus . Banjir ini pun jadi yang terparah dalam 30 tahun terakhir .
banjir kali ini menyisahkan duka sekaligus tanya . Apa yang menjadi penyebab , banjir terjadi ? .
Pemerintah kabupaten luwu utara sejauh ini yakin , banjir akibat curah hujan yang tinggi serta longsong di gunung lero . Hal ini diperkuat dengan temuan lebih dari 70 titik longsor di gunung itu .
Namun fakta di lapangan juga tak bisa di elakkan . Temuan kayu gelondongan membuat spekulasi banjir kali ini akibat perambhan hutan mencuat . Apalagi sejumlah aktivis hingga akdemisi buka suara soal dugaan itu .
polisi pun turun tangan , mencoba mencari bukti apakah benar ada dugaan pelanggaran hukum dalam kasusu banjir bandang di luwu utara . Tim dibentuk , pencarian bukti mulai dilakukan .
Banjir bandang di luwu utara kini memang jadi polemik . Prangka demi prasangka mencuat , dari dugaan perambahan hutan atau murni bencana alam . Namun apapun itu , banjir badanng ini telah merenggut 38 nyawa . Harapan agar banjir serupa tak lagi terulang , jadi satu-satunya asa warga di sana .
#BANJIRBANDANG
#LUWUUTARA
#MASAMBA