Dugaan Konspirasi Unsur Bisnis Menurut Musisi Anji dan Jerinx

2020-07-28 2,148

JAKARTA, KOMPAS.TV - Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia tembus 100.000 kasus.

Angka ini bahkan melebihi kasus positif di Tiongkok, negara yang pertama kali melaporkan adanya virus corona.

Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat berupaya keras memutus penyebaran virus corona dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga menyediakan tes rapid dan swab untuk masyarakat.

Namun di tengah upaya itu, sejumlah artis justru memunculkan tudingan terkait dugaan rekayasa.

Salah satunya adalah Jerinx, seorang musisi asal Bali yang menilai penyebaran corona merupakan hasil konspirasi.

Tidak hanya Jerinx, musisi Anji juga berpendapat sama.

Dalam postingan di akun Instagram, Anji mengatakan virus Covid-19 tidak terlalu mengerikan.

Meski akhirnya postingan ini ia hapus dari Instagram-nya.

"Saya yakin bahwa Covid-19 tidak semengerikan yang kita dengar, yang kita baca, yang kita tonton. Tapi saya memilih diam dulu, untuk apa, untuk melihat keadaan, karena apa? Karena banyak hal yang tidak kita tahu gitu," ujar Anji melalui video YouTube DuniaManji.

"Covid-19 bukan cuma sekedar virus, tapi juga ada unsur bisnis di dalamnya," lanjut Anji.

Tudingan konspirasi yang digaungkan oleh musisi Jerinx pun meluas menjadi aksi unjuk rasa di bali menolak rapid tes dan swab sebagai syarat administrasi.

Aksi anti-tes cepat ini pun disorot ketua satgas penanganan Covid-19, Doni Monardo.

"Covid ini ibarat malaikat pencabut nyawa. Korban diseluruh dunia telah mencapai lebih dari 600.000 orang. Di negara kita sudah lebih dari 4.600 orang. Oleh karenanya, sekali lagi seluruh komponen masyarakat harus sadar bahwa ini bukan konspirasi, ini bukan rekayasa," kata Doni Monardo.

Angka 100.000 awalnya seolah jauh dari bayangan.

Kini Indonesia mengalaminya.

Pada akhirnya pandemi corona nyata dan dapat menginfeksi siapa pun.