SIKKA, KOMPAS.TV - Tidak punya ponsel pintar membuat para pelajar di Sikka, Nusa Tenggara Timur secara mandiri mencari cara agar bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Seperti yang dilakukan seorang siswa yang harus nebeng ponsel pintar milik seorang teman, agar bisa mengerjakan tugas sekolah.
Dampak pandemi covid-19 begitu dirasakan Novita Temi, seorang pelajar kelas 7 SMP Negeri Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Ia kesulitan mengakses pembelajaran jarak jauh karena tidak memiliki ponsel pintar.
Ayah Novita yang bekerja di luar Nusa Tenggara Timur tidak mampu membelikannya ponsel pintar. Sementara ibunya, sudah meninggal dunia. Novita kini diasuh keluarga ibunya.
Novita beruntung, seorang teman mempersilakannya menggunakan ponsel pintar miliknya untuk mengikuti pembelajaran daring.
Setiap hari, Novita dan temannya mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumah seorang warga yang berbaik hati menyediakan tempat dan jaringan internet gratis.
Teman Novita, Oliv, tidak keberatan berbagi ponsel. Selain bisa belajar bersama, berbagi ponsel menjadi cara untuk saling meringankan beban di masa pandemi.
Novita dan temannya, jelas bukan satu-satunya kisah siswa yang secara mandiri menyelesaikan hambatan pendidikan mereka selama pandemi covid-19.
Sebagian siswa tidak memiliki ponsel pintar. Sebagian lagi, tidak mampu membeli kuota internet.