JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Riset dan Teknologi Ri, Bambang Brodjonegoro menyatakan rapid test corona buatan Indonesia memiliki tingkat akurasi yang tinggi, yakni di atas 90 persen.
Rapid test buatan Indonesia tersebut bernama Ri-gha Covid-19 hasil pengembangan dari Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) bersama Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, Universitas Mataram, dan PT Hepatika Mataram.
"Mengenai akurasi dari Ri-gha Covid-19 yang dibuat di Indonesia ini, pada dasarnya sudah dilakukan uji sensitifitas dan spesifitas, dua-duanya di atas 90 persen," ungkap Menristek kepada Kompas.tv.
Bambang menjelaskan, untuk sensifitas, Ri-gha Covid-19 bekerja dengan mendeteksi adanya virus di dalam darah seseorang. Sementara untuk spesifitas, alat tersebut akan mendeteksi, infeksi yang dialami seseorang memamng spesifik disebabkan oleh covid-19.
Secara yakin, Bambang menyatakan kedua indikator tersebut akan bekerja akurat dengan tingkat akurasi di atas 90 persen.