Polisi Rilis Penyelidikan Kasus Meninggalnya Editor Metro TV, Keluarga Yakin Bukan Bunuh Diri

2020-07-26 1,571

KOMPAS.TV - Kepolisian merilis hasil penyelidikan kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah saksi, laboratorium forensik, dan kedokteran forensik, polisi menyimpulkan, Yodi diduga kuat bunuh diri.

Dalam keterangannya, polisi mengungkap penyebab kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Polisi menduga kuat, Yodi meninggal dunia akibat bunuh diri.

Fakta lain dari hasil olah tkp yakni tidak adanya tanda perkelahian dan saksi tidak mendengar adanya keributan.

Hal ini juga ditegaskan dengan pemeriksaan sejumlah temuan yang ada di tkp, termasuk pemeriksaan DNA dari lokasi penemuan jenazah Yodi.

Dua pekan setelah penemuan jasad Editor Metro TV , Yodi Prabowo , di pinggir jalan tol, polisi mengungkap kasus yang sejak awal diduga pembunuhan itu .

Berdasarkan temuan barang bukti dan hasil penyelidikan di lokasi penemuan jasad , polisi menduga Yodi Prabowo , tewas bunuh diri .

Temuan polisi diperkuat keterangan dari 34 saksi.

Kesimpulan polisi dibantah keluarga Yodi Prabowo.

Sang ayah menyatakan tidak ada kecurigaan apapun jika anaknya mengalami depresi.

Keluarga Yodi berkeyakinan jika anaknya tidak melakukan bunuh diri.

Editor Metro TV , Yodi Prabowo , dilaporkan hilang dan ditemukan tewas di pinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 10 Juli 2020.