JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz menganggap pencalonan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo merupakan pertarungan yang tidak adil.
Menurut Donal Presiden Joko Widodo adalah faktor utama yang membuat partai-partai akhirnya bersatu memilih Gibran sebagai Calon Wali Kota Solo. Tak hanya itu, satu hal yang disoroti Donal adalah tidak dibangunnya sistem demokrasi dalam pemilihan kandidat di partai politik.
Ia merasa heran dengan Gibran yang baru 10 bulan menjadi anggota partai dan bisa langsung diusung oleh partainya menjadi Cawalkot menggantikan Ahmad Purnomo (cek namanya). Sebab menurut Koor. Divisi Korupsi Politik ICW ini, demokrasi tidak melulu soal membebaskan pilihan masyarakat, namun juga harus dilihat dalam proses pemilihan dari lingkup terkecilnya, yaitu partai politik.
Tidak sependapat dengan Donal Fariz, Ketua Umum Projo, Budi Arie melihat bahwa majunya Gibran adalah sebuah momentum kerinduan terhadap pemimpin muda di Kota Solo. Budi Arie yakin Gibran dapat memimpin Solo 10 tahun kedepan dengan lebih baik. Maka dari itu, Budi Arie berharap masyarakat harus optimis dalam demokrasi ini.
Selengkapnya, hanya di dialog Rosianna Silalahi bersama Budi Arie Setiadi (Ketua Umum Projo), Donal Fariz (Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW), Hurriyah (Wakil Direktur Puskapol UI), Sri Hastjarjo (Dosen FISIP Universitas Sebelas Maret), dan Andi Ali Armunanto (Dosen Ilmu Politik Unhas) dalam Talkshow ROSI episode Politik Dinasti, Dari Orba Hingga Jokowi. Tayang 23 Juli 2020 WIB di Kompas TV Independen Tepercaya.
Jangan lewatkan dialog seru lainnya di program ROSI setiap hari Kamis pukul 20.00 WIB hanya di @kompastv. Independen Tepercaya.
Dan follow akun Instagram talkshow ROSI @rosi_kompastv juga Twitter di @Rosi_KompasTV.
#RosiKompasTV #TalkshowRosi #Rosi #KompasTV #Talkshow