Terpidana kasus hak tagih (cessie) Bank Bali senilai setengah triliun rupiah, Djoko Tjandra, membuat heboh seantero negeri. Ini karena beredar surat jalan ber-kepala surat Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri untuk sang buronan. Sejatinya, surat jalan polisi khusus digunakan anggota Polri saat melakukan perjalanan dinas. Kali ini tidak. Surat jalan khusus dibuatkan untuk Djoko Tjandra, yang disebut sebagai konsultan di Biro Koordinasi dan Pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Korwas PPNS), Bareskrim Polri. Kejanggalan lainnya, surat jalan ditujukan ke Pontianak, Kalimantan Barat. Mengapa bisa terbit surat jalan atas nama Djoko Tjandra oleh apparat di Indonesia? Apa yang dilakukannya di Pontianak?
Pertanyaan-pertanyaan ini semakin menyeruak, karena pasca beredarnya dokumen penting tersebut, tiga Jenderal polisi dicopot dari jabatannya. Hal ini semakin menguatkan dugaan ada kongkalikong antara Djoko Tjandra dan pihaknya, dengan oknum aparat pemerintahan.
Apa yang sesungguhnya terjadi?
Aiman mewawancarai Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) dan Boyamin Saiman, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI). Dari mereka terungkap fakta-fakta mengejutkan! Diantaranya, foto spektakuler terkait keberadaan Djoko Tjandra, titik terang pergerakan Djoko Tjandra keluar-masuk Indonesia, termasuk kebersamaannya dengan pesawat pribadi bersama sang Jenderal!
Aiman mengungkapnya dalam episode "Jejak Buron Djoko Tjandra"