KUPANG, KOMPAS.TV - Sejak Januari hingga Juni tahun ini sedikitnya 23.568 ekor babi milik masyarakat di Nusa Tenggara Timur mati akibat tererang virus african swine fever (ASF) atau demam babi afrika.
Data yang diperoleh dari Dinas Peternakan Provinsi NTT menyebutkan, penyebaran virus demam babi afrika awalnya dari Pulau Timor, sejak Februari lalu.
Petugas pun kemudian sempat berusaha menghentikan penyebaran virus tersebut, namun saat ini virus demam babi afrika telah menyebar ke pulau Sumba dan Flores.
"Awalnya hanya di 6 kabupaten di Pulau Timor, tapi sekarang sudah menyebar ke pulau Sumba dan Flores," beber Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Peternakan NTT, Artati Loasana, ketika dikonfirmasi Kamis siang tadi.
Hingga pertengahan Juli ini wilayah yang tertinggi kasus virus demam babi afrika adalah Kabupaten Belu yang mencapai 5.665 kasus, disusul Kabupaten Timor Tengah Selatan 3.030 kasus dan Kabupaten Kupang 2.797 kasus.
Dinas Peternakan NTT saat ini tengah berupaya mengatasi penyebaran virus demam babi afrika yang kian meluas di NTT.
#VirusASF #Demambabiafrika #TernakBabi