BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Banua Lambung Mangkurat atau ARBAL Kalsel, menggelar unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan pada jumat sore(10/7/2020).
Massa dari 38 organisasi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Banua Lambung Mangkurat (ARBAL) ini menyampaikan penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang dibahas oleh DPR RI dan direncanakan memasuki rapat paripurna pada 17 Juli mendatang.
RUU HIP dinilai dapat mengakibatkan Pancasila terganggu terutama penerapan sila pertama yakni tentang Ketuhanan.
"Pancasila yang sudah sesuai ideologi bangsa Indonesia harus kita jaga, kami menuntut bukan sekedar menunda pembahasan RUU HIP namun juga mencabut pembahasan tersebut", Ucap Ketua ARBAL, Tubagus Kepada awak media.
"Kami akan membawa massa yang lebih banyak lagi, Apabila pada rapat paripurna nanti ini belum juga ditolak" kata Tubagus Ketua Arbal Kalsel.
Menanggapi hal ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalsel, Suripno Sumas mengatakan sepakat dengan tuntutan dari Aliansi Arbal ini dan akan mengawal aspirasi ini ke DPR pusat.
"Hari ini kami terima sebagai jaminan pengawalan aspirasi ini untuk disampaikan di rapat paripurna pada 17 juli mendatang, kami beri jaminan hitam diatas putih" kata anggota DPDR Kalsel Suripno Sumas.
Unjuk rasa berlangsung tertib hingga bubar namun massa mengancam akan turun kembali dengan jumlah lebih besar jika tuntutannya tidak dikabulkan.