Tidak hanya siap bertempur membela negara, prajurit Tentara Nasional Indonesia juga memiliki tugas untuk melindungi dan mengayomi seluruh lapisan masyarakat.
Inilah yang dilakukan oleh Kodam II/Sriwijaya. Bersama dengan satuan teritorial, Kodam II/Sriwijaya membangun dan membina masyarakat tertinggal Suku Anak Dalam, yang dahulu merupakan masyarakat nomaden dan hidup dengan cara tradisional, yaitu berburu. Mereka menumbuhkan semangat kenegaraan, sehingga ada salah satu masyarakat Suku Anak Dalam yang berhasil mewujudkan keinginan untuk ikut membela negara di garis terdepan sebagai prajurit TNI.
Kodam II/Sriwijaya sendiri merupakan salah satu Komando Daerah Militer dengan lingkup kekuasaan daerah strategis di Sumatera Selatan dan Jambi, yang memiliki satuan-satuan baik satuan tempur ataupun satuan bantuan tempur yang selalu siap sedia menjaga kedaulatan Indonesia. Diantaranya adalah satuan tempur Raider 200/Bhakti Negara, satuan khusus yang memiliki kemampuan tiga matra dan kemampuan tempur tiga kali lipat dari pasukan infantry biasa, dan juga aksi-aksi pasukan Kompi Kavaleri 5/Graha Ceta Cakti dengan kendaraan tempur lapis baja seperti Panser Anoa dan Panser Tarantula.
Bagaimana kepedulian prajurit Kodam 2/Sriwijaya terhadap masyarakat asli Suku Anak Dalam dan bagaimana aksi mereka melaksanakan misi mereka? Saksikan Cerita Militer episode "Kodam II/Sriwijaya Perisai Nusantara dari Bumi Sriwijaya"
