MAKASSAR, KOMPAS.TV - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebut, dugaan sementra penyebab longsor di Kota Palopo, Jumat (26/6) lalu adalah karena alih fungsi lahan yang diperparah tingginya curah hujan.
Nurdin mengaku, dugaan tersebut berdasarkan hasil peninjauan sebelum terjadinya bencana.
Bahkan, saat berkunjung itu, dirinya telah mengingatkan masyarakat agar tidak bermukin di area tersebut.
"Sebenarnya kami sudah tinjau beberapa minggu lalu. Kita sudah lihat dan memang pada saat itu kita sudah sampaikan ke masyarakat untuk tidak lagi bermukim disana. Mungkin salah satu penyebab, dugaan sementara, ada alih fungsi lahan di atas, ditambah curah hujan yang tinggi," kata Nurdin Abdullah saat dikonfirmasi SmartFm Makassar.
Menurut Nurdin Abdullah, jalan yang mengalami kerusakan berstatus jalan nasional, sehingga menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Namun, akses tidak akan terganggu karena pemerintah provinsi sudah membuka jalur baru yakni Rantepao - Bua.
"Untungnya, kita sudah buka jalur baru Rantepao - Bua, itu jauh lebih dekat, medannya juga tidak terlalu ekstrim," ungkapnya.
Nurdin mengatakan, laporan yang diterimanya dari Wali Kota Palopo Judas Amir, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Lebih jauh, Ia berharap, Balai Jalan Nasional segera mengambil langkah strategis membenahi kerusakan yang timbul.
"Tentu BPBD dan UPT Dinas PU juga akan segera turun kesana," pungkasnya.
Sementara, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nimal Lahamang menuturkan, hingga kini BPBD Kota Palopo beresama Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung bergerak ke lokasi usai kejadian untuk memantau dan mengevakuasi barang-barang warga. Petugas mengajak warga mengungsi, mengingat ada potensi longsor susulan.
Saat ini, kata Ni'mal, dibutuhkan personel untuk membantu penanganan bencana, serta anggaran yang akan digunakan merehabilitasi infrastuktur yang telah rusak seperti rumah warga dan akses jalan yang ikut hanyut terbawa longsor.
#pascalongsor
#warabarat
#nurdinabdullah