KOMPAS.TV - Penuntutan pengusutan kasus pembakaran bendera PDI-P terus disuarakan kader partai tersebut di sejumlah daerah.
Beragam aksi dan orasi dilakukan di depan kantor polisi.
Seperti di Klungkung, Bali, kader PDI-P menuntut, agar pihak kepolisian segera menuntaskan kasus pembakaran bendera partai pdi pejuangan, yang dilakukan sejumlah oknum pada 24 Juni lalu di depan Gedung DPR RI.
Massa menyuarakan tuntutan sambil berkonvoi dan membawa spanduk, berkeliling Klungkung, mulai dari kantor PDI-P hingga ke Mapolres.
Di Tabanan, Bali, Kader PDI-P melaporkan kasus pembakaran bendera ke Polres Tabanan.
Sebelum membuat laporan ke polisi, mereka melakukan aksi pernyataan sikap terlebih dahulu.
Dalam pernyataanya, Kader PDI-P Tabanan meminta polisi segera mengusut kasus pembakaran bendera partai, karena dianggap mengusik ketenangan para kader Banteng Merah di seluruh Indonesia.
Sementara itu, di Yogyakarta, massa nasionalis marhaenis menggelar unjuk rasa di depan Istana Presiden Gedung Agung, di Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Dalam aksinya, massa yang sebagian besar adalah kader PDI Perjuangan merusak keranda jenazah, sebagai simbol kesetiaan pada Pancasila dan NKRI, serta menolak ideologi khilafah.
Menurut mereka, kelompok pro ideologi khilafah sengaja menggiring opini, bahwa massa nasionalis marhaenis adalah para pendukung ideologi komunis, yang jelas bertentangan dengan Pancasila.