Bukan hanya para petugas medis yang berada di garis depan perjuangan melawan pandemi Covid-19, tapi juga para pembimbing rohani.
Mereka harus mencari cara berbeda untuk membantu pasien yang berada dalam kondisi kritis menghadapi ambang kematian.
Pembimbing rohani agama Islam di Cape Town, Afrika Selatan, mengandalkan nada suara yang lebih lembut, sementara pembimbing rohani agama Buddha di Amerika Serikat selalu membawa alat-alat ritual peribadatan di mobilnya.
Adapun rabi di Sao Paulo, Brasil, menggunakan ritual kuno agama Yahudi, yakni merapal doa dan bernyanyi untuk memberi ketenangan dan keyakinan di akhir hidup para pasien, sebelum mereka menutup mata dan mengucap selamat tinggal. (BBC Indonesia)