KOMPAS.TV - Berita duka datang dari Tentara Nasional Indonesia. Seorang prajurit TNI yang bertugas di Kongo gugur diserang kelompok bersenjata.
Ia merupakan bagian dari Tim Perdamaian PBB di Kongo.
Dari informasi pusat penerangan TNI, korban Sersan Mayor Rama Wahyudi diserang di wilayah Makosabo.
Penyerangan terjadi saat pengiriman ulang logistik bagi prajurit TNI, yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q.
Satgas TNI tengah membangun sebuah jembatan untuk sarana pendukung warga setempat.
Namun konvoi kendaraan mereka diserang tembakan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa membenarkan jika satu prajurit tni telah gugur di Kongo. Sementara satu tentara lain dilaporkan terluka.
Hingga kini tni angkatan darat masih berkoordinasi dengan TNI Pusat terkait pemulangan jenazah dan santunan untuk keluarga.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri menyampaikan belangsungkawa atas gugurnya prajurit TNI, Serma Rama Wahyudi dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.
Pemerintah Indonesia meminta otoritas di Kongo melakukan investigasi dan mengungkap pelaku penyerangan.
Pihak keluarga Serma Rama Wahyudi telah menerima kabar jika anggota keluarganya gugur dalam misi perdamaian di kongo.
Keluarga begitu terpukul oleh berita ini dan merasa begitu kehilangan sosok dari Serma Rama Wahyudi.
Prajurit TNI AD Sersan Mayor Rama Wahyudi, merupakan prajurit TNI dari Detasemen Peralatan 1/4 Pekanbaru.
Menurut Komandan Detasemen 1/4 Pekanbaru, almarhum merupakan prajurit terbaik di detasemennya.
Serma Rama Wahyudi terpilih menjadi perwakilan untuk ditugaskan ke Kongo sejak Desember 2019 lalu.