BLITAR, KOMPAS.TV - Adanya pembatasan fisik di masa pandemi corona, dimanfaatkan oleh Winda Kartikawati, wanita asal Desa Babadan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar untuk becocok tanam di halam rumahnya. Sejak awal pandemi corona perempuan 25 tahun ini, giat untuk menanam berbagai tanaman sayur secara organik.
Bermodalkan uang tabungan senilai 2 juta rupiah, perempuan lulusan SMA ini menyulap halaman rumahnya menjadi kebun sayur organik. Berbagai sayuran seperti sawi hingga daun mint tumbuh subur di depan dan di samping rumah. Tidak hanya itu, sejumlah sayuran dari luar negeri seperti cabai bangkok dan kailand yang merupakan khas china juga ada di kebun organik ini.
Awalnya kebun sayur organik ini hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk Winda dan keluarga selama pendemi corona. Namun, seiring berjalannya waktu banyak tetangga sekitar yang tertarik untuk membeli produk sayuran organik miliknya.
Bahkan kini setelah berjalan lebih dari 5 bulan, kebun sayur organik ini sudah mampu menghasilkan keuntungan 2 juta rupiah setiap bulan. Winda kartika sendiri juga tidak menyangka bila tanaman organik miliknya banyak diminati warga.
Sementara itu, menurut para pembeli selain lebih segar, sayuran organik ini juga lebih sehat. Tingginya kesadaran untuk mengkonsumsi makanan sehat di masa pandemi corona, membuat warga memilih untuk membeli sayuran organik yang lebih alami.
#Blitar #Sayur #Organik #Tanaman #Covid19 #BeritaKediri