Soal Guyonan Gus Dur, Kompolnas: Jadikan Ini Cambuk Buat Polri

2020-06-19 1,634

JAKARTA, KOMPAS.TV - Keluarga Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menilai polisi di Polres Sula, Maluku Utara, terlalu sensitif dalam menanggapi unggahan seorang warga terkait humor tiga polisi jujur.

Salah satu putri Gus Dur, Yenny Wahid, menilai seharusnya Polres Sula menganggap humor itu secara santai dan bagian dari kritik.

Menurut Yenny pemanggilan warga yang mengunggah humor soal polisi tidak tepat.

Menurutnya petugas harus dewasa dalam menyikapi hal seperti ini.

"Sikapi saja dengan santuy. Dengan santai aja, nggak usah terlalu over sensitive menanggapi itu apalagi sampai kemudian melakukan tindakan pemanggilan dan lain sebagainya," katanya.

Menanggapi hal tersebut Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Pungky Indarti, menilai jika hal ini harusnya bisa menjadi kritik membangun bagi polisi.

"Seharusnya ini dijadikan cambuk. Dijadikan kritik membangun buat Polri, gitu ya. Saya melihat kok ada yang lupa ini dari kawan-kawan di Polres Sula. Saya berharap dengan kasus ini momentum untuk mengingat kembali bahwa masih ada reformasi kepolisian yang harus dijalankan oleh kawan-kawan polisi," katanya.

Pengunggah guyonan Gus Dur soal polisi itu akhirnya minta maaf di kantor polisi.

Ia dinilai telah melakukan pencemaran nama baik atas unggahan yang diambil dari guyonan gus dur soal polisi.

Lebih lengkap, simak dialog klarifikasi soal guyonan Gus Dur bersama dengan pengunggah guyonan Gus Dur, Ismail Ahmad, dan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Pungky Indarti.