MEDAN, KOMPAS.TV - Dampak covid-19 kini menghantam banyak dunia usaha, salah satunya usaha UMKM.
Data dari asosiasi UMKM Sumatera Utara, dari dua juta pelaku usaha UMKM yang ada di Sumatera Utara, 70% diantaranya terpaksa gulung tikar.
Imbauan di rumah saja, sepinya pembeli, serta beberapa kota yang memberlakukan PSBB menjadi sejumlah penyebab UMKM tidak lagi menjalankan produksinya.
Salah satu pelaku UMKM, Suhendra, yang sudah bertahun tahun memproduksi opak dari singkong ini terpaksa harus menstok opaknya lebih banyak di gudang, pasalnya, sejumlah kota tujuan pemasaran opaknya terkena peraturan PSBB.
Hal ini yang membuat penghasilannya berkurang drastis hingga 50%.
Suhendra mengatakan, usaha produksi opaknya pun harus terus berjalan, mengingat 25 orang karyawannya masih membutuhkan pekerjaan.
Para pelaku UMKM berharap di era new normal, atau tatanan normal baru nanti, keadaan akan semakin membaik, sehingga proses produksi dan pengiriman produk bisa berjalan dengan lancar.