KOMPAS.TV - Hari ini, (17/6/2020), Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dimulai.
Pasar menanti apakah suku bunga acuan akan bergerak.
Sejak awal tahun, BI sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis point menjadi 4,5% bulan Mei lalu.
Di penghujung semester pertama, BI diproyeksi akan memanfaatkan ruang untuk kembali menurunkan suku bunga.
Kompas meramalkan suku bunga akan turun 25 basis poin menjadi 4,2 sampai 5%.
Ada 3 alasan suku bunga tetap:
Pertama, tingkat inflasi rendah. Inflasi di bulan Mei hanya 0,07% dan 2,19% secara tahunan. Angka ini menjadi cerminan, permintaan cukup rendah.
Kedua, penguatan kurs rupiah. Nilai tukar rupiah menguat 2,8% bulan Mei. Bulan Juni ini, kurs rupiah bahkan sempat di bawah 14.000 per dollar Amerika, penguatan kurs rupiah dengan duet kenaikan cadangan devisa diperkirakan akan dimanfaatkan BI untuk pelonggaran moneter.
Ketiga, neraca perdagangan Mei yang surplus. Hal ini bisa memperkecil defisit transaksi berjalan.
Jadi mampukah suku bunga menggoda konsumsi plus kredit usaha?
Kita masih harus menanti keputusan BI esok hari.