Rencana Penerapan Tatanan New Normal di Istana Kepresidenan

2020-06-05 5,821

JAKARTA, KOMPASTV - Di Lingkungan Istana Kepresidenan mulai lakukan rencana penerapan tatanan kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.

Sejumlah aspek mulai dari kegiatan kenegaraan yang diselenggarakan di Istana mulai merujuk pada protokol kesehatan yang ketat.

"Yang pertama adalah kita lihat arahan Bapak Presiden bahwa kita memang sudah mulai harus melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan "new normal". Bagaimana kesiapannya? Kita untuk kesiapan Istana adalah semua, jadi mulai dari Bogor, Jakarta, Tampaksiring, Yogya, itu semua diperlakukan," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020.

Presiden Joko Widodo sebelumnya melakukan persiapan penerapan prosedur standar kenormalan baru untuk sarana tempat ibadah di Masjid Baiturrahman Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/6/2020)

Sejumlah prosedur baru juga mulai diterapkan di masjid seperti penempatan sabun dan hand sanitizer yang digunakan oleh jemaah sebelum berwudu dan memasuki masjid.

Prosedur pengujian tes cepat Covid-19 bagi para tamu yang berkunjung ke Istana juga diberlakukan dan menjadi standar baru. Menurut Kasetpres, tes cepat tersebut sudah berlangsung selama 2-3 minggu tanpa ada keluhan.

"Secara tidak langsung bahwa itu kita sudah melakukan new normal kan awalnya tidak ada rapid (test). Begitu juga pakai masker. Awalnya kan kita suruh pakai masker ada yang pakai, ada yang tidak. Sekarang semua pakai masker. Pengemudi, baik itu pengemudi menteri atau tamu Presiden, semua sudah pakai masker dan masing-masing menunggu di kendaraan masing-masing," jelasnya.

Selain pembatasan jumlah undangan atau tamu yang hadir, pembatasan jarak antarorang pun diatur dalam acara yang dihadiri Presiden di Istana.

Upacara peringatan yang biasanya dilakukan secara langsung di lapangan pun kini bisa dilakukan secara virtual, misal upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2020.

Perubahan juga terjadi dalam hal peliputan acara-acara Presiden di Istana. Jumlah wartawan kini dikurangi dengan bantuan adanya streaming dan konsep TV pool.

"Artinya ya memang dibatasi. Juga kendaraan juga akan berkurang yang tadinya 10 (penumpang) mungkin jadi 5 (penumpang). Karena itu adalah keharusan yang harus dijalankan, itu bagian dari protokol kesehatan," ungkap Bey.