KOMPAS.TV - Sejak tiga hari lalu jelang Idul Fitri , Provinsi Jawa Timur telah mencatat penambahan kasus Corona tertinggi di Indonesia.
Namun fakta itu ternyata bukan jadi hambatan bagi ribuan warga Kota Malang, untuk tetap memadati Masjid Jami, Kota Malang, Jawa Timur pagi tadi, dan melaksanakan Salat Ied berjamaah.
Ancaman penularan virus Corona, tak mengurangi antusias ribuan warga di Kota Malang, Jawa Timur, menjalankan Shalat Ied pagi ini.
Satu persatu jemaah yang masuk , diperiksa satu persatu, mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan pengurus Masjid Jami Kota Malang.
Pembatasan jarak di tengah masjid, membuat sebagian warga, shalat di halaman masjid.
Apa yang terlihat pagi tadi di Masjid Jami, Kota Malang, menjadi berbeda dengan imbauan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Sebelum memimpin takbiran online di Surabaya, Sabtu 23 Mei, Gubernur Khofifah jelas mengimbau warga Jatim, tetap berada di rumah, memutus penularan Corona.
Kasus baru penularan Jawa Timur, dalam tiga hari terakhir, bertambah seribu lebih, tertinggi di Indonesia.
Pada 21 Mei, kasus baru Corona Jatim mencapai 502 , 22 Mei ada 131, dan melonjak lagi 466 pada 23 Mei.
Sementara pusat penularan Corona , DKI Jakarta, berada di urutan kedua penambahan kasus baru.
21 Mei , DKI Jakarta mencatat 65 kasus baru, 22 Mei = 99 kasus , dan 115 kasus baru di 23 Mei.
Jubir Penanganan Covid-19 , Achmad Yurianto menyebut, penambahan kasus baru sebagai rekor tertinggi dan mengkhawatirkan.
Tingkat kepatuhan aturan pembatasan sosial di Jawa Timur, menjadi sorotan berbagai pihak.
Pemprov Jatim mencatat sekitar 15 ribu pelanggaran pembatasan sosial Surabaya Raya, yang akan berakhir Senin, 25 besok.