Puasa dan Kerukunan Umat Beragama

2020-05-14 1

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia merupakan negara besar, dengan keberagaman yang majemuk.

Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk saling menjaga kerukunan antar umat beragama.

Kuliah ramadan kali ini, Din Syamsuddin, akan mengulas tentang kerukunan umat beragama.

Pesan kerukunan umat beragama teramat penting untuk selalu dikumandangkan, terutama pada bulan puasa.

Ibadah puasa mengandung pesan-pesan moral yang terkait langsung dengan kerukunan.

Setidaknya ada tiga pesan kerukunan umat beragama dari ibadah puasa, baik yang bersifat intraagama maupun antaragama.

Pertama, ibadah puasa (sebelumnya) juga diwajibkan kepada umat-umat terdahulu, sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al Quran (Al-Baqarah: 183).

Kitab tafsir berjudul Mafatih Al-Ghaibi, ulama terkemuka bernama Fakhrudin Ar-Razi menegaskan, yang dimaksud dengan umat-umat terdahulu dalam ayat di atas adalah umat para nabi terdahulu: mulai dari umat Nabi Adam AS hingga umat Nabi Muhammad SAW, termasuk di dalamnya adalah umat Yahudi dan umat Nasrani.

Sebagaimana umat Nabi Muhammad SAW, umat nabi-nabi terdahulu juga punya kewajiban berpuasa walaupun bentuk dan waktu puasanya berbeda-beda antara satu umat dan umat yang lain.